Selasa, 11 Oktober 2011

Etika Wukuf


Etika Wukuf
a. Berangkat dari (Mina) pada waktu Subuh tanggal sembilan Zulhijjah menuju (Namirah) melalui jalan (dab), seperti yang telah dicontohkan Rasulullah.
b.   Mandi setelah tergelincir matahari, untuk melaksanakan wukuf di (Arafah). Mandi ini disyariatkan termasuk bagi wanita yang haid dan nifas.
c.   Wukuf di tempat wukufnya Rasulullah, yaitu di tepi batu yang besar yang terhampar di bawah Jabal Rahmah yang berada di tengah-tengah (Arafah).
d.   Memperbanyak  zikir dan  doa sambil  menghadap  ke  kiblat  di tempat wukuf, sampai terbenam matahari.
e.   Kembali  dari  (Arafah) melalui jalan (Ma'zamin) balik melalui jalan (dab) tempat dimana ia datang. Karena menurut sunah Rasulullah, antara datang dan kembali itu melalui jalan yang berbeda.
f.    Tenang dan tertib dalam perjalanan, tidak tergesa-gesa.
Rasulullah bersabda:

"Wahai sekalian manusia, hendaknya kamu sekalian berlaku tenang, karena sesungguhnya kebaikan itu tidak dilakukan dalam keadaan tergesa-gesa." (Bukhari).
g. Memperbanyak mambaca talbiyyah (*Semua etika ini terdapat di dalam sunah sahih. Tidak ada satu masalah pun kecuali sumbernya dari ucapan ataupun perbuatan Rasulullah.) dalam perjalanan menuju Mina, Arafah, Musdalifah dan kembali ke Mina, sampai hendak melempar jumrah al-Aqabah.
h. Memungut kerikil tujuh buah di Musdalifah untuk melempar jumrah al-Aqabah.
i.   Bertolak dari Musdalifah setelah fajar sebelum terbit matahari.
j. Mempercepat perjalanan di (Batni Muhsir) dan menggerakkan kendaraan atau mempercepat kendaraan, jika tidak khawatir adanya kemudaratan.
k. Melempar jumrah al-Aqabah antara terbit sampai tergelincir matahari.
1. Mengucapkan kalimat (Allahu Akbar) pada setiap kerikil yang dilemparkannya.
m. Langsung menyembelih kurban atau menyaksikan penyembelihannya, sambil mengucapkan doa:

"Ya Allah, kurban ini berasal dari Engkau dan akan kembali kepada Engkau. Ya Allah terimalah dari aku, sebagaimana Engkau telah menerima dari kekasih Engkau, Ibrahim."
Doa ini dibaca setelah membaca dua kalimat yang wajib dibaca yaitu (Bismillah Wallahu Akbar).
n. Makan dari kurbannya, karena Rasulullah memakan limpa dari hewan kurban sembelihannya.
o. Berjalan kaki untuk melempar jumrah yang tiga pada hari-hari Tasyriq.
p. Mengucapkan kalimat (Allahu Akbar) pada setiap lemparan, disertai ucapan:
"Ya Allah jadikanlah haji ini haji mabrur, perjalanan yang mendapat balasan, dan dosa yang diampuni."
q. Berhenti menghadap kiblat untuk berdoa setelah melempar jumrah yang pertama, kedua, dan ketiga. Karena tidak ada doa yang dianjurkan dibaca di tempat melempar jumrah. Rasulullah melempar jumrah lalu pergi.
r. Melempar jumrah al-Aqabah di (Batn al-Wadi) menghadap kepadanya dan menempatkan Baitullah sebelah kirinya, dan Mina di sebelah kanannya.
s.   Doa orang yang keluar dari Mekah adalah:

"Semoga kami termasuk orang-orang yang kembali yang bertobat, (*Doa ini dibaca setelah membaca: La llaha lllallahu wahdahu La Syarika lahu. Lahul-mulku wa Lahul Hamdu, wa Huwa 'Ala Kulli Syain Qadir.)  dan yang beribadah. Sesungguhnya Allah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya dan menghancurkan golongan-golongan yang memusuhi-Nya."
Rasulullah ketika keluar dari Mekah mengucapkan doa tersebut.


1 komentar: